Varietas Cabai Rawit Terbaik Cocok Untuk Lahan Luas
Ada yang suka cabai rawit untuk menambah rasa pedas pada makanan? Meskipun tak sepopuler cabai besar, nyatanya cabai rawit tetap dilirik banyak orang. Jenis cabai ini dikenal punya pangsa pasarnya sendiri.
Bahkan, Kementrian Pertanian pun sudah merilis varietas cabai rawit terbaik. Terutama yang bisa ditanam di area lahan luas hingga pekarangan. Anda mungkin bisa mempertimbangkan untuk memilih salah satu varietas tersebut. Sehingga, tidak asal saja ketika akan menanam cabai rawit untuk keperluan budidaya.
Pemilihan jenis varietas yang tepat ini bukan tidak ada manfaatnya. Justru dengan memilih varietas yang tepat sebelum menanam, akan memudahkan Anda dalam penanggulangan hama atau organisme pengganggu hasil produksi di masa depan. Berikut ini varietas dari cabai rawit terbaik yang cocok ditanam di lahan luas menurut Kementerian Pertanian.
Hibrida Pelita
Kementrian Pertanian ternyata menunjuk Hibrida Pelita sebagai salah satu varietas cabai rawitterbaik. Hibrida Pelita cocok ditanam di lahan pekarangan yang luas baik daratan rendah maupun tinggi. Tanaman ini akan tumbuh hingga ketinggian sebesar kira-kira 70 cm. Tidak akan terlalu lama menunggu tanaman cabai rawit ini hingga masa panen tiba.
Dari 100 hari setelah ditanam, buahnya bisa langsung dipetik karena sudah masuk waktu panen. Buah tanaman cabai rawit varietas Hibrida Pelita ini dikenal sangat berkualitas. Buahnya berwarna hijau dengan fisik bulat panjang. Rasanya juga termasuk sangat pedas sehingga banyak dicari oleh masyarakat.
Secara fisik, varietas cabai rawit ini tergolong besar. Bagaimana tidak begitu, jika panjangnya saja mencapai 4 cm, dengan diameter rata-rata 0,7 cm. Soal produktivitas, cabai ini pun termasuk unggulan. Satu tanaman kira-kira bisa menghasilkan buah sebanyak 0,7 kg cabai rawit. Masih ada lagi keunggulan dari Hibrida Pelita adalah ketahannya terhadap penyakit layu bakteri.
Varietas Bara
Anda juga bisa menanam cabai rawit dari varietas Bara ini. Cabai rawit yang termasuk spesies Capsicum annum L ini pun cukup terkenal saat ini. Varietas Bara bisa hidup baik di dataran rendah maupun tinggi. Tanaman ini punya ketinggian mencapai 55 cm jika berhasil tumbuh dengan baik.
Varietas cabai rawitini juga cukup cepat memasuki masa panen. Anda sudah bisa mulai panen setelah 100 hari sejak ditanam. Dengan begitu, bisa dikatakan cukup menguntungkan. Saat masih muda, warna buah cabai rawit varietas ini adalah hijau muda. Rasanya juga sangat pedas tidak kalah dengan varietas sebelumnya.
Soal ukuran, sebetulnya varietas Bara tidak jauh beda dengan Hibrida Pelita. Untuk panjangnya mencapai 4 cm dengan rata-rata diameter sebesar 0,7 cm. Hanya saja soal produktivitas, varietas Bara dinilai masih kalah dengan Hibrida Pelita. Varietas ini hanya sanggup menghasilkan 0,5 kg sama per tanaman. Varietas Bara juga dikenal tahan dengan penyakit layu bakteri.
Varietas Taruna
Terakhir, ada varietas Taruna, yang juga merupakan varietas cabai rawit terbaik menurut Kementrian pertanian. Varietas ini termasuk dalam golongan spesies Capsicum flutescens. Varietas Taruna juga bisa hidup dengan baik di area daratan rendah maupun tinggi. Tanaman ini bisa tumbuh hingga mencapai ketinggian 100 cm.
Masa panen tanaman varietas Taruna cukup lama, yaitu 130 hari setelah tanam. Buahnya berwarna hijau dan terasa sangat pedas. Panjang buahnya sendiri sebesar 4 cm dengan ukuran diameter mencapai 0,7 cm. Setiap tanaman bisa menghasilkan buah sebanyak 0,7 kg. Varietas Taruna pun dianggap tahan dengan penyakit layu bakteri.
Demikian tadi varietas cabai rawit unggulan menurut Kementrian Pertanian. Anda bisa mencoba membudidayakan salah satunya untuk menghasilkan panen yang berkualitas. Jangan lupa perawatan adalah nomor satu yang harus diperhatikan.
