Inilah Varietas Bawang Merah Yang Populer Di Indonesia

Tips Pertanian 31 Okt 2021

Hingga sekarang, bawang merah memang lebih banyak dibudidayakan karena relatif lebih mudah. Bagi Anda yang mulai tertarik untuk mencoba, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan budidaya bawang merah. Seperti diantaranya adalah penentuan lokasi, benih, hingga pemilihan varietas bawang merah itu sendiri.

Indonesia pun dikenal punya varietas tanaman bawang merah yang cukup beragam. Penamaan varietasnya sering disesuaikan dengan nama tempat budidaya bawang merah itu sendiri. Apa saja varietas tersebut? Berikut uraian selengkapnya.

Meja Cipanas

Meja Cipanas merupakan salah satu varietas bawang merah yang cukup dikenal di Indonesia. Sesuai namanya, bawang merah ini memang ditemukan dan banyak dibudidayakan di daerah Cipanas Jawa Barat. Bawang merah Meja Cipanas dapat hidup dengan baik di daratan tinggi maupun rendah.

Tanaman bawang merah Meja Cipanas dapat tumbuh hingga mencapai ketinggian 34,1 cm. Jumlah anakan yang dapat dihasilkan 6 hingga 12 umbi dengan warna merah tua. Bawang Meja Cipanas dapat dipanen setelah berumur 60 hari. Umbi kering yang dapat dihasilkan per hektar bisa mencapai 10,9 ton.

Keling

Keling pun termasuk salah satu varietas bawang merah yang mudah ditemukan di Indonesia. Tanaman Keling ini lebih mudah tumbuh di daratan rendah. Keling pun dapat tumbuh tinggi hingga mencapai 36,8 cm. Umbi bawang merah Keling warnanya merah muda.

Keling dapat langsung dipanen setelah berumur 70 hari. Umbi kering yang dapat dihasilkan mencapai 7,4 ton per hektar. Banyak yang suka membudidayakan bawang merah Keling ini. Alasan utamanya adalah Keling yang tahan penyakit busuk ujung daun dan busuk umbi, sehingga tidak sulit merawatnya.

Medan

Salah satu varietas bawang merah terpopuler adalah jenis Medan. Daya tarik dari varietas tanaman bawang merah ini adalah dapat dengan mudah tumbuh baik daerah daratan tinggi maupun rendah. Tanaman bawang merah Medan dapat tumbuh hingga mencapai ketinggian 34,2 cm.

Umbi bawang merah Medan berwarna merah dan sudah bisa dipanen ketika sudah mencapai usia 70 hari. Sekali panen, umbi kering bawang merah Medan dapat menghasilkan 7,7 ton per hektar. Jenis bawang merah Medan pun lumayan tahan terhadap penyakit busuk.

Bima Brebes

Lain halnya dengan bawang merah Bima Brebes ini lebih cocok dibudidayakan di area daratan rendah. Anda bisa langsung memanen bawang Bima Brebes setelah berumur 60 hari. Produktivitas jenis bawang merah ini pun tergolong tinggi mencapai 9,9 ton per hektar umbi kering. Tanaman Bima Brebes juga sangat tahan terhadap penyakit busuk daun dan busuk ujung daun.

Sumenep

Ada lagi jenis bawang merah yang cukup mudah ditemukan di Indonesia, kali ini dari Sumenep. Bawang merah Sumenep dikenal dapat hidup dengan baik di area daratan rendah hingga ketinggian 500 meter dpl. Umbi bawang merah Sumenep ini warnanya merah muda atau kuning pucat.

Masih dilengkapi dengan garis halus memanjang dari pangkal ke ujung umbi. Bawang merah Sumenep bisa dipanen setelah memasuki usia 70 hari. Setiap panen, tanaman ini bisa menghasilkan umbi kering sebanyak 12 ton per hektar.

Ampenan

Terakhir adalah jenis bawang merah Ampenan yang dikenal berasal dari Pulau Bali. Bawang merah Ampenan pun termasuk unggulan, karena kualitasnya. Ampenan dapat langsung dipanen setelah masuk usia 60 sampai 70 hari.

Produktivitas jenis bawang merah ini pun lumayan besar. Setiap hektar tanaman Ampenan dapat menghasilkan umbi kering sebanyak 10-15 ton. Sayangnya, jenis bawang merah Ampenan dikenal kurang tahan dengan air yang banyak.

Beberapa varietas bawang merah di Indonesia sudah dijelaskan di atas. Sekarang, Anda sudah sudah tahu bukan, jika bawang merah ternyata punya banyak verietas. Walaupun secara fisik, cukup sulit membedakan satu sama lain.

Tag

Mantap! Kamu telah berhasil berlangganan.
Mantap! Selanjutnya, selesaikan pembayaran untuk akses penuh.
Selamat datang kembali! Kamu telah berhasil masuk.
Sukses! Akun kamu telah aktif, sekarang kamu bisa mengakses semua konten.