Tips Jitu Atasi Tantangan Budidaya Cabai di Musim Hujan
Tidak dapat dipungkiri jika budidaya cabai di musim penghujan memiliki banyak tantangan. Maka tidak jarang petani mengalami gagal panen cabai saat menanamnya di musim penghujan. Di sisi lain, permintaan cabai di pasaran cenderung tetap, sedangkan supply cabai berkurang. Tidak heran jika harga cabai di pasaran melonjak tinggi. Jika kalian tertarik menanam cabai di musim hujan, simak tips-tips di bawah ini agar terhindar dari gagal panen.
Meninggikan bedengan
Cabai adalah tanaman yang tidak begitu menyukai air. Apabila tanah terlalu lembah dan basah, akar cabai akan busuk, bunga rontok, dan dapat menyebabkan serangan jamur dan bakteri patogen. Untuk mengatasi hal ini, kita dapat membuat bedengan yang lebih tinggi dibanding saat musim kemarau. Tinggi bedengan minimal 50 cm, namun tinggi yang disarankan sekitar 60-70 cm. Celah diatara bedengan juga mempermudah air hujan agar mengalir ke drainase.
Menggunakan mulsa
Mulsa berperan penting dalam budidaya cabai di musim hujan. Penggunaan mulsa dapat mencegah terlalu banyak air hujan yang masuk ke dalam tanah. Selain itu, mulsa juga berfungsi untuk mencegah serangan jamur serta erosi pada bedengan.
Mengatur pH tanah
Ada baiknya kalian melakukan pengecekan pH tanah sebelum menanam. Kalian bisa melakukan pengecekan sederhana menggunakan kunyit atau kertas lakmus. Jika pH tanah terlalu rendah, pertumbuhan tanaman dapat terhambat. Untuk mengatasi hal ini, kalian bisa menaburkan dolomit secara merata beberapa hari sebelum tanam dan biarkan dolomit terkena air hujan.
Mengurangi penggunaan pupuk N
Air hujan mengandung Nitrogen sehingga jumlahnya melimpah di udara. Kandungan Nitrogen yang terlalu tinggi tidak hanya menyuburkan tanaman, namun juga jamur patogen. Kelebihan kandungan Nitrogen menyebabkan tanaman cabai sukulen sehingga mudah terserang penyakit (banyak mengandung air). Kalian dapat menggunakan pupuk NPK 15-15-15 yang memiliki kandungan Nitrogen lebih rendah dibanding Urea maupun ZA. Pemberium pupuk sebaiknya dibenamkan dalam tanah. Hindari pemberian dengan cara ditabur ataupun dikocor karena akan sangat mudah tercuci air hujan sehingga kurang efektif.
Menggunakan varietas tahan
Salah satu tantangan budidaya cabai di musim hujan adalah serangan hama dan penyakit. Berikut merupakan beberapa varietas cabai yang direkomendasikan untuk ditanam di musim hujan:
- Laris
Cabai keriting varietas Laris merupakan varietas lokal yang yang dapat ditaman baik di dataran tinggi maupun rendah. Cabai varietas laris memiliki ciri khas warna buah merah menyala dengan bentuk keriting dan lusrus berukuran 15x0,7 cm. Pohon varietas Laris memiliki postur tinggi dan tegak. Umur panen varietas ini 90-100 HST dengan potensi produksi 10-12 ton/hektar atau rata-rata tiap pohon dapat menghasilkan 0,8-1 kg.
- Cemeti
Varietas Cemeti merupakan varietas lokal yang paling banyak ditanam di Indonesia. Cabai Cemeti telah teruji tahan ditanam di musim hujan karena memiliki ketahanan terhadap hama dan penyakit yang cukup baik. Varietas ini memiliki buah yang cukup kecil, namun memiliki rasa yang sangat pedas. Cabai Cemeti dapat dipanen dalam waktu yang cukup singkat yaitu sekitar 75-85 HST.
- CTH-01
CTH-01 merupakan varietas keriting hibrida yang direkomendasikan ditanam di musim hujan karena tahan terhadap serangan Antraknosa dan perawatannya cukup mudah. Varietas ini dapat ditanam di dataran rendah maupun tinggi serta memiliki cita rasa yang pedas. CTH-01 dapat dipanen pada 85 HST, memiliki buah denga panjang 13 cmdan diameter 0,6 cm. Potensi hasil varietas CTH-01 tinggi yaitu sekitar 20 ton/hektar.
- Tit Super LV
Varietas Tit Super LV adalah adalah cabai besar yang dapat ditanam sepanjang musim, termasuk musim hujan. Varietas ini tumbuh optimal di dataran rendah. Cabai Tit Super LV memiliki ciri buah berwarna merah tua ketika sudah matang dengan dimeter 1,5 cm dengan panjang tanaman mencapai 12—14 cm. Potensi hasil terbilang tinggi yaitu 20 ton per hektar dan dapat dipanen pada 90 HST.
- Hybrid TM-999
Cabai Hybrid TM-999 dapat tumbuh optimal pada ketinggian 600-800 mdpl. Keunikan dari varietas ini adalah kemampuannya untuk terus berbunga sehingga memiliki fase generatif yang panjang. Berat buah yang dihasilkan 5-6 gram dengan panjang 12,5 dan diameter 0,8 cm. Produktivitas per pohon mencapai 0,8-1,2 kg.
- Taro
Veritas Taro merupakan cabai keriting hibrida yang dapat ditanam di dataran rendah hingga tinggi. Cabai Taro direkomendasikan untuk ditanam di musim penghujan karena tahan terhadap penyakit layu bakteri. Taro memiliki penampang pohon yang besar dengan potensi hasil per tanaman 0,75-1,2 kg. Warna buah yang dihasilkan merah gelap.
- Senopati (F1 Hybrid)
Senopati merupakan varietas hibrida yang cocok untuk ditanam pada dataran rendah hingga menengah (sekitar 100-800 mdpl). Varietas ini cocok ditanam di musim hujan karena cukup tahan terhadap hama dan penyakit, salah satunya layu bakteri. Cabai ini memiliki cita rasa yang cukup pedas. Panen dapat dilakukan pada 80 HST jika ditanam di dataran rendah, sedangkan jika ditanam di dataran tinggi sedikit lebih lama yaitu 90-100 HST.
- Begayo
Bagayo merupakan varietas cabai keriting lokal yang dapat dibudidayakan di dataran rendah hingga tinggi. Varietas ini memiliki ciri pohon berukuran besar dengan buah seberat 4 gram. Potensi produksi varietas Begayo cukup tinggi yaitu lebih dari 1 kg per tanaman atau setara dengan 18-20 ton/hektar. Dapat dipanen pada usia 90-100 HST.
- Kunthi
Kunthi merupakan varietas cabai keriting hibrida yang memiliki cita rasa cukup pedas. Varietas ini memiliki kulit kasar dan meruncing pada bagian ujungnya. Cabai ini dapat ditanam di dataran rendah hingga tinggi. Varietas Kunthi dapat dikonsumsi segar pada saat masih berwarna hijau maupun saat sudah matang berwarna merah.
Mengatur jarak tanam
Saat musim hujan, kelembaban udara meningkat sehingga cabai rawan terserang oleh penyakit yang disebabkan oleh jamur ataupun bakteri. Salah satu cara mencegah penularan penyakit adalah dengan menjarangkan jarak tanam. Rekomendasi jarak tanam saat musim hujan adalah 60x70 cm. Agar jarak tanam lebih optimal, kalian bisa menggunakan pola zig-zag.
Menyemprot Kalium dan Kalsium
Kalsium merupakan hara makro sekunder namun memiliki peran penting bagi tanaman. Salah satu fungsinya adalah mengeraskan batang sehingga memperkuat daya tahan tanaman dari penyakit seperti Antraknosa, busuk daun, busuk buah, dan sebagainya. Kalium juga mendukung ketahanan tanaman dengan memperkuat dinding sel segingga tidak mudah diserang oleh patogen. Jadi baik Kalium maupun Kalsium berfungsi untuk memperkuat tanaman.
Itu tadi tips dan trik untuk mengatasi tantangan budidaya cabai di musim hujan. Jika kalian tertarik, sebaiknya lakukan riset sebelum mulai menanam dan pastikan kondisi lahan kalian cukup memadai untuk ditanami cabai. Apabila kalian ragu apakah konsisi lahan kalian cukup sesuai untuk ditanami cabai, kalian bisa cek di pohaci.id/robo. Teknologi kecerdasan Pohaci dirancang untuk memberikan rekomendasi tanaman paling optimal untuk kalian. Jika menemui kendala atau ingin berdiskusi lebih lanjut kalian juga bisa chat konsultan pertanian Pohaci di website Robo Advisor. Semua ini dapat kalian akses secara gratis.