Kenali Hama yang Sering Menyerang Tanaman Anggrek, Apa Saja?

OPT 13 Nov 2021

Anggrek merupakan salah satu suku tumbuhan yang memiliki jenis bunga terbanyak. Tananam cantik ini memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Bahkan, untuk menentukan harga jual tanaman ini dilakukan penilaian secara detail seperti bentuk, warna, ukuran, tangkai, dan banyak bunga. Sebagai pembudidaya, tentu kita ingin tanaman anggrek terbebas dari hama maupun penyakit agar dapat dijual dengan harga tinggi. Berikut merupakan jenis-jenis hama yang sering menyerang tanaman anggrek dan cara mengatasinya.

Kutu

Hama kutu akan memakan selaput warna bunga sehingga lama-kelamaan bunga yang terserang akan pudar. Warna hama kutu mengikuti warna bunga yang diserang. Pengendalian hama kutu bisa dilakukan dengan pembasmian manual. Jika serangan sudah banyak bisa dilakukan pengendalian kimia menggunakan pestisida Keltahane atau Curacron dengan dosis sesuai anjuran pada label. Jika serangan sangat parah bisa dilakukan penyemprotan 3 hari sekali selama 9 hari. Hentikan penyemprotan jika hama sudah tidak muncul.

Kumbang gajah

Hama kumbang gajah (Orchidiphilus arterrimus) terutama menyerang pada musim hujan. Kumbang gajah memiliki ciri berwarna hitam, berukuran 3-7 mm, dan memiliki belalai seperti gajah. Hama ini cukup berbahaya karena menyerang mulai dari stadia larva hingga dewasa dan serangannya dapat memusnahkan seluruh isi kebun jika ditemukan 3 ekor kumbang gajah pada setiap 10 pot. Biasanya binatang ini ditemukan pada pangkal siang hari di lipatan ketiak daun, buah, maupun pangkal batang. Jika hanya ditemukan satu atau dua ekor kumbang gajah pada seluruh populasi, lakukan pengendalian manual dengan memusnahkan kumbang dan melakukan eradikasi. Pengendalian kumbang gajah secara kimia juga bisa dilakukan dengan menggunakan insektisida Confidor selama 7-10 hari. Lakukan juga pembersihan kebun dari telur maupun kepompong kumbang gajah untuk pengendalian menyeluruh.  

Thrips

Spesies hama thrips yang sering menyerang tanaman anggrek adalah Dichromothrips smithi. Hama ini berukuran 1-2 mm dan biasa ditemukan pada daun muda mapun bunga. Thrips akan menghisap cairan yang ada pada daun maupun bunga sehingga menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi terhambat, keriput, dan berwarna coklat. Bunga yang terserang thrips akan tumbuh tidak sempurna dan kemudian rontok. Pengendalian hama thrips dapat dilakukan menggunakan insektisida Pegasus, Curacron, Kelthane, atau Confidor dengan dosis sesuai anjuran.

Tungau

Sama seperti thrips, hama tungau juga menghisap cairan daun sehingga pertumbuhannya terhambat, daun menjadi kuning, keriput, lalu rontok. Spesies tungau yang banyak menyerang anggrek adalah Pseudoleptus vandergooti. Karena ukuran hama ini sangat kecil, sekitar 0,2 mm, maka pengendalian tungau menggunakan insektisida seperti  Kelthane atau Dursban.

Kepik

Serangan hama kepik ditandai dengan munculnya bintik-bintik pada daun yang semakin hari semakin banyak. Daun akan terhambat pertumbuhannya, keriput, dan rontok. Pengendalian kepik dapat dilakukan dengan insektisida Decis, Supracide, atau Kelthane.

Semut

Semut merupakan hama sekaligus musuh bagi hama lain. Hama semut menyerang akar dan tumas muda, juga sering berperan sebagai pembawa penyakit. Semut juga menjadi predator aphids atau kutu putih karena hama tersebut mengeluarkan cairan manis. Hama ini menyukai tempat lembab biasanya di bawah pot. Pengendalian hama semut dapat dilakukan dengan sering membersihkan bagian bawah pot yang lembab serta memberantas aphids dan kutu putih.

Ulat

Hama ulat sering memakan bagian daun muda, kuncup, dan tunas. Pengendalian ulat dapat dilakukan secara manual, namun apabila serangan cukup parah bisa dilakuakan pengendalian kimia menggunakan Bassa, Emcindo, atau Hapacin,

Tag

Mantap! Kamu telah berhasil berlangganan.
Mantap! Selanjutnya, selesaikan pembayaran untuk akses penuh.
Selamat datang kembali! Kamu telah berhasil masuk.
Sukses! Akun kamu telah aktif, sekarang kamu bisa mengakses semua konten.