Bercocok Tanam di Lahan Sempit, Kenapa Tidak? Simak Caranya!
Selama masa pandemi Covid-19, hobi bercocok tanam mulai meningkat tajam. Selain tampak lebih asri, bercocok tanam di rumah ini menjadi kegemaran baru yang dapat membawa kesejukan serta mampu menghindarkan diri dari stres, loh. Sayangnya, keterbatasan lahan yang tersedia seringkali menjadi penghambat bagi mereka yang ingin mengonsumsi tanaman hasil budidaya sendiri.
Mengenai hal ini, kalian tidak perlu khawatir lagi, karena ada cara-cara yang dapat dilakukan agar bercocok tanam di lahan sempit dapat terwujudkan. Penasaran kan? Ini dia keempat metode yang bisa diterapkan.
1. Metode Tabulampot
Metode tabulampot atau tanam buah dalam pot, sebagaimana namanya, adalah salah satu metode penanaman bibit buah yang akan dibudidayakan, ke dalam sebuah pot. Cara bercocok tanam di lahan sempit yang satu ini memungkinkan kalian untuk dapat berkebun di pekarangan rumah dengan mudah, loh.
Untuk memulainya, kalian perlu menyiapkan media tanam berupa pot kecil terlebih dahulu. Selanjutnya, siapkan media tanam berupa campuran arang sekam, kompos, dan tanah, dengan perbandingan 1:1:1. Untuk bibitnya sendiri, kalian bisa menggunakan bibit generatif (yang berasal dari biji) maupun bibit vegetatif (hasil cangkok, penyambungan, dan okulasi). Jika sudah tertanam, jangan lupa untuk meletakkannya pada area sejuk, menyiramnya setiap pagi atau sore hari, dan melakukan pemupukan setiap 3-4 bulan.
2. Metode Vertikultur
Pernahkah kalian mendengar atau melihat keindahan vertical garden atau taman vertikal? Nah, sekarang kalian juga bisa memiliki vertical garden ini di rumah, hanya dengan menerapkan metode vertikultur. Metode yang satu ini memaksimalkan lahan vertikal untuk proses berkebun, sehingga cocok bagi mereka yang memiliki pekarangan sempit. Adapun jenis sayuran yang bisa kalian tanam dengan metode ini di antaranya adalah kangkung, sawi, pakcoy, seledri, hingga tomat.
Ada beberapa model metode vertikultur yang bisa kalian terapkan di rumah, mulai dari model vertikultur tempel, tegak, gantung, hingga rak. Untuk kalian yang memiliki lahan terbatas, coba terapkan model vertikultur tempel pada tembok di teras rumah ataupun model vertikultur gantung yang tidak memakan banyak space.
3. Metode Hidroponik
Berbeda dengan metode lainnya, hidroponik tidak memerlukan tanah, akan tetapi menggunakan air sebagai media tanam. Loh, kalau tidak menggunakan tanah, nutrisi untuk tanamannya dari mana Min? Untuk menggantikan nutrisi dari tanah, air sebagai media tanam harus diberi unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman.
Jika kalian ingin menerapkan metode yang satu ini, cobalah teknik hidroponik wick, yang hanya memerlukan botol bekas dan juga sumbu serta sekam sebagai media tanamnya. Adapun berbagai jenis tanaman yang bisa kalian budidayakan dengan metode ini adalah berbagai jenis buah, sayur, tanaman herbal, bahkan tanaman hias, loh.
4. Metode Aeroponik
Media tanam berupa tanah, sudah. Media tanam air, juga sudah. Nah, kalau metode bercocok tanam di lahan sempit yang satu ini, menggunakan udara sebagai media tanamnya. Unik bukan? Dengan metode aeroponik ini, akar tanaman yang hendak dibudidayakan akan menggantung di atas udara, loh. Meskipun begitu, pemberian nutrisinya tetap akan menggunakan air yang disemprotkan langsung ke akar tanaman.
Untuk mengaplikasikan metode yang satu ini, kalian perlu menyiapkan lembaran gabus atau styrofoam, yang telah diberi lubang untuk media tanam. Pada lubang-lubang inilah nantinya kalian akan menancapkan bibit tanaman. Metode yang satu ini akan membuat tanaman jauh lebih segar dan berkualitas, loh.
Nah, itulah dia beberapa metode bercocok tanam di lahan sempit yang bisa kalian terapkan. Kira-kira kalian tertarik untuk mengaplikasikan metode yang mana, nih untuk lahan sempit di rumah? Jangan pernah biarkan keterbatasan lahan menghalangi hobi kalian untuk bercocok tanam, ya!